@article{Djawas_Sari_2021, title={The EFEKTIVITAS ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA KASUS NYERI LEHER DI RSUPN Dr. CIPTOMANGUNKUSUMO}, volume={1}, url={https://jurnalfisioindonesia.com/jfi/index.php/jfti/article/view/4}, abstractNote={<p><strong>ABSTRAK :</strong> Nyeri&nbsp; leher&nbsp; adalah&nbsp; nyeri&nbsp; yang&nbsp; dihasilkan dari interaksi&nbsp; kompleks antara otot dan ligamen serta faktor yang berhubungan dengan postur, kebiasaan tidur, posisi kerja, stress, kelelahan otot kronis, adaptasi postural dari nyeri primer lain atau perubahan degeneratif dari discus cervikalis dan nyeri leher ini dapat mengganggu aktivitas seseorang. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui efektfitas pemberian ultrasound dan terapi latihan yaitu aktif <em>stretching</em> dan <em>neck cailliet exercise</em> pada kasus nyeri leher. Kombinasi pemberian ultrasound dan terapi latihan (<em>stretching</em> dan <em>neck cailliet exercise</em>) diperkirakan mampu mengurangi nyeri, mengurangi spasme, meningkatkan LGS, meningkatkan kekuatan otot sehingga pasien mampu beraktivitas secara optimal. <strong>Metode:</strong> studi kasus tunggal berbasis bukti, ultrasound dan terapi latihan berupa aktif <em>stretching</em> dan <em>neck cailliet exercise</em> diberikan selama 2 minggu dengan 4 kali evaluasi. Penilaian intensitas nyeri menggunakan VAS, penilaian lingkup gerak sendi (LGS) menggunakan goniometer, penilaian spasme otot dengan parameter turgor kulit, penilaian kekuatan otot menggunakan MMT,&nbsp; serta untuk menilai perkembangan fungsional pasien dilakukan dengan parameter NDI. <strong>Hasil:</strong> Terdapat penurunan nilai VAS nyeri gerak dan tekan diakhir sesi terapi dari VAS 3 menjadi VAS 2, terdapat peningkatan LGS pada gerakan lateral fleksi dan ekstensi yang pada awalnya senilai 30<sup>o</sup>&nbsp; menjadi 35<sup>o</sup> dan pada gerakan rotasi yang awalnya senilai 45<sup>o</sup> menjadi 50<sup>o</sup>, terdapat penurunan spasme otot, terdapat peningkatan MMT dari 4 menjadi 5 yang dikaitkan dengan skor NDI dari nilai 42% (berat) menjadi&nbsp; 30% (sedang). Sehingga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan terhadap kemampuan fungsional pasien. <strong>Kesimpulan: </strong>Studi ini menunjukan bahwa ultrasound dan terapi latihan berupa aktif <em>stretching</em> dan <em>neck cailliet exercise</em> dapat meningkatkan kemampuan fungsional pada nyeri leher yang diukur menggunakan parameter NDI.</p>}, number={1}, journal={Jurnal Fisioterapi Indonesia}, author={Djawas, Faizah Abdullah and Sari, Khofifah Indah}, year={2021}, month={Mei} }